
Kalau lo nyari gelandang yang bisa jadi metronom permainan, jago putar arah, tahan pressing, dan ngatur tempo tanpa panik, nama Morten Hjulmand wajib lo masukin radar. Dia bukan tipe flamboyan, bukan juga tukang tekel brutal—tapi dia bikin semuanya terasa rapi dan terkendali.
Buat Sporting CP, dia sekarang udah jadi bagian inti. Dan buat Denmark, dia adalah pewaris tipe gelandang klasik Skandinavia: tinggi, tenang, teknikal, dan cerdas. Mungkin namanya belum setenar Declan Rice atau Rodri, tapi dalam waktu dekat… mereka bisa aja satu level.
Siapa Morten Hjulmand?
Nama lengkap: Morten Blom Due Hjulmand
Tanggal lahir: 25 Juni 1999
Tempat lahir: Kastrup, Denmark
Posisi: Defensive midfielder / central midfielder
Tinggi: 1,85 m
Kaki dominan: Kanan
Klub: Sporting CP
Nomor punggung: 42
Awal Karier: Dari Denmark ke Austria via Akademi Jerman
Hjulmand memulai kariernya di klub lokal Denmark, lalu gabung akademi FC Copenhagen, tapi debut profesionalnya justru bukan di klub itu.
Dia pindah ke Admira Wacker di Austria (2018–2020), dan dari situ, mulai dikenal sebagai gelandang muda yang tenang, disiplin, dan pinter banget dalam positioning.
Dari Austria, kariernya terus naik setelah direkrut US Lecce (Italia) pada 2021, yang waktu itu main di Serie B. Dan di Italia inilah, Hjulmand mulai kelihatan kelasnya.
Lecce: Jadi Pemimpin Tim di Usia Muda
Di Lecce, Hjulmand bukan cuma starter—dia langsung jadi kapten dalam waktu singkat. Bayangin: pemain muda Denmark, main di Italia, langsung dikasih ban kapten. Itu nunjukkin:
- Kepemimpinan
- Disiplin
- Profesionalisme
- Dan… kemampuan baca permainan yang matang
Dia bantu Lecce promosi ke Serie A, dan musim 2022–23, dia jadi gelandang paling konsisten di tim. Bahkan di antara tim-tim papan bawah Serie A, nama Hjulmand tetap sering muncul di daftar “gelandang underrated.”
Pindah ke Sporting CP: Langsung Dikasih Peran Besar
Agustus 2023, Sporting CP nebus Hjulmand dengan transfer sekitar €18 juta—mahal untuk standar Liga Portugal, apalagi buat posisi gelandang bertahan.
Tapi Rúben Amorim tahu persis apa yang dia rekrut. Di sistem 3–4–3-nya Sporting:
- Hjulmand dipasang sebagai single pivot
- Jadi otak build-up dari belakang
- Juga jadi pengatur ritme transisi saat menyerang dan bertahan
- Kadang naik sedikit jadi box-to-box, tergantung lawan
Dan dalam beberapa minggu aja, dia udah ngalahin banyak pemain tengah Sporting lainnya dan ngunci posisi utama.
Gaya Main: Rapi, Cerdas, dan Selalu Punya Solusi
Hjulmand bukan tipe gelandang highlight. Tapi kalau lo nonton 90 menit penuh, lo bakal sadar betapa pentingnya dia.
Ciri khas gaya mainnya:
- Press-resistant – jarang kehilangan bola walau ditekan
- Visioner – passing progresif ke depan, bukan cuma aman
- Reading game – selalu tahu di mana bola bakal mendarat
- Control tempo – tahu kapan harus cepet, kapan harus sabar
- Disiplin posisi – hampir gak pernah out of shape
Lo bisa bandingin dia sama:
- Rodri (Man City) dalam hal ketenangan
- Joshua Kimmich soal distribusi
- Granit Xhaka versi stabil dan kalem
Dan yang menarik: dia gak banyak buang energi. Semua gerakannya efisien, gak ada drama. Tapi fungsinya maksimal.
Statistik (Musim 2023–24):
- Akurasi umpan: ±90%
- Umpan progresif per laga: 7+
- Intercept: 2 per laga
- Tekel sukses: ±70%
- Jarak tempuh tertinggi di tim dalam beberapa laga
- Assist: 3
- Gol: 1 (tapi dia bukan tipikal penyelesai)
Secara data, dia mirip kayak Toni Kroos versi bertahan. Lebih jarang nyetak gol, tapi kerja di balik layar sangat krusial.
Mentalitas: Profesional, Fokus, No Drama
Hal yang paling sering dipuji dari Hjulmand adalah sikapnya. Dia:
- Gak cari kamera
- Gak banyak ngomong
- Gak reaktif di lapangan
- Tapi punya leadership alami
- Dan selalu tampil 100% di latihan
Itulah kenapa dia bisa langsung jadi kapten di Lecce, dan di Sporting pun pelatih dan rekan-rekan satu tim sering bilang:
“Dia lebih tua dari usianya, dalam cara dia main dan cara dia mikir.”
Di Timnas Denmark: Calon Penerus Eriksen?
Hjulmand udah mulai masuk skuad utama Timnas Denmark, meski masih rotasi dengan pemain senior kayak Thomas Delaney atau Pierre-Emile Højbjerg.
Tapi dalam beberapa laga terakhir (termasuk EURO 2024), dia mulai dapet menit reguler. Pelatih Kasper Hjulmand (fun fact: bukan saudaranya) bilang:
“Morten adalah gelandang masa depan kami. Dia punya semua hal yang kami butuhkan.”
Bukan gak mungkin dalam 1–2 tahun, dia bakal ngisi slot utama Denmark di turnamen besar berikutnya.
Apa yang Masih Bisa Ditingkatkan?
Secara teknis, Hjulmand udah solid. Tapi:
- Dia bisa tambah variasi tembakan jarak jauh
- Lebih sering ambil risiko di sepertiga akhir
- Perlu jam terbang di kompetisi antarklub Eropa elite (UCL/UEL)
Tapi itu semua hal yang akan datang dengan waktu. Yang jelas, dia udah punya fondasi yang kuat.
Masa Depan: Stay di Sporting atau ke Liga Top?
Dengan performa se-stabil ini, jangan heran kalau:
- Bundesliga (Leipzig, Leverkusen)
- Serie A (Napoli, Milan)
- Premier League (Brentford, Brighton, atau bahkan Spurs)
…udah mulai intip dia dari jauh. Sporting pasti bakal tahan dia minimal 2 musim, apalagi dia baru masuk. Tapi dengan harga pasar sekarang, €30–40 juta bisa bikin mereka mikir.
Penutup: Morten Hjulmand – Gelandang Otak Tenang, Mesin Stabil di Tengah Kekacauan
Morten Hjulmand adalah bukti bahwa kontrol dan kecerdasan lebih penting dari gimmick. Dia gak punya nama besar saat remaja, gak viral, tapi dia pelan-pelan nunjukin kalau dirinya layak jadi pusat permainan klub besar.
Kalau lo pencinta gelandang elegan—yang kerja rapi, posisi taktis sempurna, dan selalu bikin permainan tim stabil—nama Hjulmand wajib lo catat sekarang juga. Karena dia bukan cuma gelandang bertahan. Dia adalah jenderal tak terlihat di medan perang.